image01
Uzumaki Naruto

Sage Mode

Naruto VS Sasuke

Siapa yang Terkuat?

Uchiha Sasuke

Mangekyou Sharingan

Sekarang Jam?

Minggu, 03 November 2013

12 Perbedaan Otaku Dan Weeaboo

0 komentar


Di jaman yg semakin berkembang ini penggemar japanese ada dimana mana? penggemar japanese itu di bagi menjadi 2 yaitu Otaku Dan Weeaboo . Penasaran apa itu otaku dan weeaboo itu? yuk kita simak di bawah ini . . . XD



1.
Otaku: berperilaku seperti orang biasa pada umumnya (tapi kadang-kadang masih kelihatan sih bahwa dia adalah otaku hahaha…) 
Weeaboo: bangga mempertontonkan dirinya sangat ‘jepang’ atau berperilaku seperti ‘living anime character’ dalam kesehariannya, baik di rumah atau pergaulan.

2.
Otaku: paham bahwa orang lain mungkin tidak mengerti hobi kegemarannya
Weeaboo: memandang rendah orang yang tidak mengerti hobi kegemarannya.

3.
Otaku: paham banyak dan selalu update tentang hobinya.
Weeaboo: lebih dianggap ‘annoying’ karena terkesan sok tau. Kecintaannya akan Jepang serngkali meremehkan yang non-Jepang. Misalnya: Barat/Indo/Kpop gak sebagus Jepang. Ber-api-api menyebut segala hal adalah plagiat jepang.

4.
Otaku: lebih senang membicarakan kegemarannya lebih senang pada teman yang memiliki minat yang sama.
Weeaboo: membicarakan hobi atau kegemarannya pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

5.
Otaku: lebih merupakan ‘Hobby addicted’ bukan ‘japan addicted’. Mereka dapat menyukai film, videogame, atau musik non-jepang, tidak menjadi masalah berasal dari jepang atau bukan.
Weeaboo: lebih merupakan ‘japan addicted’. Mereka berpendapat bahwa Anime dari jepang “is the best thing ever”, jauh di atas segala media visual lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan animasi atau film kartun dari negara barat atau negara lainnya.

6.
Otaku: dalam kesehariannya, masih menggunakan bahasa normal, mereka tidak merasa wajib mesti bicara dengan bahasa otaku atau jejepangan
Weeaboo: selalu berbicara dengan bahasa otaku atau jejepangan di segala kesempatan, pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Terkadang dia sendiri tidak mengerti makna istilah yang dibicarakannya hahaha…

Dalam setiap percakapannya, Weeaboo berusaha menyelipkan kata: "Kawaii, Sugoi, Kakkoi, Baka, Arigatou, Desu desu desu, dan lain-lain. Mereka menyebut kucing, dengan sebutan “ neko ”, atau menyebut “ kuma ” untuk beruang, atau menyebut "Senpai" kepada semua kakak kelas atau seniornya tanpa kecuali, atau mengucapkan “ itadakimasu! ”sebelum makan, minta maaf dengan ucapan “Sumimasen” atau “Gomennasai”. Mereka tidak peduli orang mengerti atau tidak.

Contoh kata-kata Weeabo: " Aduuh, dia kawaii banget yaaa? " , " AAA gue baka! baka! baka! " , " Payah ah, wotagei aja gatau ". Kosa kata lainnya kira-kira : bishies anime is so sugoi desu, yaoi yaoi yaoi desu desu, saying japanese words so sugoi, dsb. Sama menjengkelkannya dengan trend bicara menggunakan kata “annyeong haseo, gamsahamnida, chingudeul, saranghae sarangburung saranglabalaba dan sarang-sarang lainnya. Hahaha… Hanya saja dalam hal ini topiknya jejepangan.

7.
Otaku: terbuka atas candaan dan kritikan orang. Otaku tidak tersinggung jika hobi kegemaranya atau karakter favoritnya dijadikan lelucon. Kadang malah mereka sendiri yang membuat leluconnya.
Weeaboo: sangat tersinggung jika ada lelucon dan kritik mengenai karakter favoritnya atau artis idolgrup-nya. Bahkan mereka merasa sangat terhina jika sebuah ‘idolgrup-nya’ disebut girlband, contoh: “beda tauk, idol itu gini gini gini...” padahal kalau dipikir-pikir, orang jepang mungkin nyebut smash sebagai idol group juga hahaha…

8.
Otaku: berpendapat jepang adalah ‘salah satu’ negara yang menghasilkan banyak produk menarik yang digemarinya.
Weeaboo: berpendapat Jepang adalah semacam “holy land” yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’ di planet ini. Weeaboo cenderung dianggap ‘annoying’ bagi banyak orang, karena kecintaan mereka akan jepang seringkali meremehkan budaya lain, misalnya : anti animasi amerika, anti Kpop, dll.

Bagi weeaboo, semua itu adalah plagiat, kecuali dari jepang. Kecuali dalam hal budaya indonesia biasanya mereka bungkam karena takut. Tetapi kadang untuk meraih dukungan, mereka akan mengatakan: “ aku cinta jepang tapi cinta indonesia juga kok “. Dalam hal kesukaan musik, mereka hanya suka musik jepang, Weeaboo cenderung tidak suka musik negeri lain, kecuali bernuansa J-pop atau J-rock seperti J-rocks.

Weeaboo yang memiliki barang asli jepang akan merasa seperti memiliki benda pusaka. Mereka cenderung bangga berbelanja di toko yang menjual barang-barang asli dari Jepang, baik berupa makanan, figure, peralatan rumah, perabotan dapur, pakaian, dan sebagainya. Mereka juga beranggapan makanan jepang adalah sejenis makanan level dewa. Selain itu mereka pun sangat terobsesi makanan ala karakter anime seperti pocky, ramen, sushi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, atau minumannya Pocari Sweat.

9.
Otaku: bisa saja orang jepang asli, atau dari negara lain.
Weeaboo: bukan orang jepang, tidak lahir di jepang, dan bukan warga negara jepang. Weeaboo yang PERNAH ke Jepang, PERNAH sekolah disitu, PERNAH tinggal disitu, PERNAH bekerja disitu, akan dikagumi sesama Weaaboo, dan dianggap sebuah ‘pencapaian level dewa’

10.
Otaku bilang: I like One Piece. One Piece is my favorite anime. This anime is very good, interresting story, and the character are unique.
Weeaboo bilang: Sasuke is my hubby. Hatsune Miku is my waifu. Sugoi sugoi desu desu desu, yaoi is so sugoii, etc.

11.
Otaku: tidak tersinggung disebut otaku, kecuali bernada mengejek.
Weeaboo: Tersinggung jika disebut weeaboo. Mereka merasa dirinya adalah otaku. Padahal weeaboo sendiri dianggap menyebalkan oleh otaku.

12.
Otaku: menyukai username atau nickname bernuansa nama karakter favoritnya. Bisa saja bernuansa jepang atau bukan.
Weeaboo: menyukai username atau nickname bernuansa ‘jepang’. Mereka pandai meng-kawaii-nisasi profile dan nama aslinya supaya lebih ‘jepang’ . Kadang pada profilnya tertulis lives in tokyo, atau kalau perlu lengkap dengan kanji / hiragana / katakananya; pengubahan nama ini pun tidak hanya secara parsial namun secara keseluruhan. Bahkan dalam kesehariannya, mereka lebih senang dipanggil nama jepangnya daripada nama asli pemberian orangtuanya.


Credit By: Wisnu Enzow

Leave a Reply